Sabtu, 30 Juni 2012

Aku Bangga Ayahku Seorang Anggota Brmob

Aku bergegas menemui Ayah yang baru pulang menyelesaikan tugas selama enam bulan di Papua.
Begitu bertemu dengan beliau,langsung aku memeluknya erat hendak melepas rasa kangen karena tidak bersama-sama dalam jangka waktu yang lama.
Diantara ketiga anaknya hanya aku yang paling dekat dengan ayah,ini lantaran cuma aku saja yang ketika lahir disaksikan langsung oleh ayah,berbeda dengan persalinan Kakak serta Adek yang turun ke dunia ketika ayah sedang bertugas.
Sebagai anggota Brimob,selama pengbdiannya selama hampir dua puluh tahun,kehadiran Ayah di rumah menemani kami,apabila ditotal jumlah waktunya mungkin total hanya sembilan tahunan.Sisanya beliau habiskan untuk berjuang demi keamanan Republik ini,setiap ada pergolakan dan kejahatan berintesitas tinggi,ayah dan rekan-rekannya selalu tampil terdepan menyelesaikannya,mulai daerah Aceh,Ambon,Sampit,Poso dan Papua pernah ayah injak.
Kakak lahir ketika ayah sedang berada di Aceh,waktu itu menjelang dua bulan kelahiran Kakak, Kompi tempat Ayah bertugas mendapat perintah mendadak untuk membantu rekan-rekannya yang sudah duluan bertugas di Aceh.Mau tak mau, sebagai tulang punggung keamanan negara Ayah harus rela meninggalkan Ibu yang tengah hamil tua, sebagai wujud konsukwensi ayah terhadap sumpahnya untuk selalu mengutamakn kepentingan negara diatas kepentingan pribadi.
Ibu berkisah bahwa ada cerita menarik ketika Ibu menyambut kedatangan Ayah setelah Pulang dari Aceh selama hampir satu Tahun lebih,Kakak yang waktu itu masih belajar bicara dibawa oleh Ibu,dengan digendong untuk sama-sama bertemu Ayah di Pelabuhan.
Ketika Ayah tiba dan menghampiri mereka berdua hendak mencium Kakak yang dipangku Ibu,tiba-tiba si Kakak berbicara terbata-bata memanggil Ayah dengan sebutan Om,tentunya Belau hanya bisa tersenyum geli sekaligus sedih mengalami peristiwa itu,Ayah tau selama ini mungkin sosok lelaki dewasa yang menggoda serta menciumi si kakak bayi selama Ayah pergi hanyalah om heri,om ketut dan om togar yang menjadi tetangga rumah,jadi si Kakak mengira sosok yang menciumnya adalah Om-om itu yang kebetulan tidak pergi bertugas.
Nasib kelahiran adek sedikit lebih beruntung,karena setelah dua minggu adek lahir,Ayah sudah pulang tugas dari Ambon.
Ibu bercerita hanya akulah yang tidak mengalami kisah seperti kedua saudaraku,selama ibu mengandung hingga melahirkan aku,Ayah sedang berada di rumah setia menemani Ibu.Itu karena Ayah kebetulan ditunjuk sebagai mentor pembinan anggota yang sedang magang,makanya ayah sangat dekat dengan aku kerena beliaulah yang menina bobokan aku sampai usiaku hampir tiga tahun.
Saking dekatnya aku jadi sangat manja kepada Ayah,merasa kehilangan apabila beliau pergi,bingung karena tidak ada yang membantu apabila mengerjakan tugas dari Sekolah.
Suatu ketika aku pernah bertanya kepada Ayah, kenapa tidak seperti ayahnya Fani teman sekolahku yang kebetulan adalah Seorang anggota Polisi Juga,tetapi tidak pernah bepergian ke luar pulau,dan kantor tempat kerjanya pun dekat di Polres yang bersebelahan dekat sekolahku.
Mendengar pertanyaan itu,Ayah tersenyum serta menjelaskan bahwa Ayahnya Fani dan Ayah itu berbeda tugas meskipun sama-sama berbaju cokelat.
Banyak nasihat yang ayah berikan kepadaku,meskipun beliau jarang bersama kami,ketika berada di rumah beliau selalu menyempatkan waktu untuk mengajari hal hal tentang kebaikan kepada Istri dan Anak-anaknya.
Meskipun hidup kami sederhana,tetapi dengan gajih yang beliau terima cukup untuk membiayai hidup kami sekeluarga.
Aku sangat salut pada beliau meskipun hanya makan dari gaji,tapi tak pernah kusaksikan beliau melakukan perbuatan-perbuatan tidak terpuji dengan meksud menambah penghasilannya di luar upah yang dia terima dari dinas,selain karena ibu selalu cerewet bertanya tentang asal - asul uang yang dia terima,Ayah juga dengan latar belakang pendidikan orang tuanya sangat teguh memegang prinsip kebenaran.
Ayah terlihat sangat bangga dan mencintai pekerjaannya, makanya beliau sangat menjaga perbuatan-perbuatan yang dapat merusak citra kesatuannya,beliau selalu berkata bahwa meskipun hidup kita sederhana tetapi jangan sampai hati kita ikut menjadi sederhana juga.
SELAMAT HUT BHAYANGKARA KE 66
TANGGAL 1 JULI 2012

1 komentar: