Senin, 25 Juni 2012

Di Fatwa oleh Mereka Bahwa Darah Kami Halal untuk Dibunuh

Kami datang jauh dari rumah ke sini hanya karena kewajiban sebagai pemelihara keamanan negara ini,dalam artian membawa misi perdamaian mencegah konflik berlarut-larut.
Sebagai manusia biasa memang kami banyak melakukan kesalahan ketika berdampingan dengan mereka,tapi kami juga tidak berniat menjadi sosok horor yang mengganggu,toh kami pun sadar itu melenceng dari misi yang kami bawa kesini,apalagi kami mempunyai aturan dengan sangsi yang berat apabila kami berbuat di luar jalur.
Kami tau kelompok mana dari mereka yang menginginkan hidup rukun,dan mana yang ingin membuat kekacauan menjurus kepada penghianatan separatis lepas dari NKRI.Yang berbuat baik jelas kami ayomi dan lindungi,akan tetapi apabila yang berniat separatis menebar teror kekacauan apakah bisa dibiarkan??
Kelompok itu mengklaim dirinya suci dan dijamin ahli surga seringkali menyerang kelompok yang beda paham dengan mereka,bahkan terkesan tidak ada toleransi kebersamaan terhadap orang-orang diluar agama mereka.
Dari kami pun banyak yang se agama dengan mereka,tetapi karena berposisi sebagai utusan pemerintah yang sah,mereka mengeluarkan fatwa bahwa kami adalah Thogut yang halal darahnya untuk dibunuh dengan senjata mereka.
Sering kali mereka mencaci,meneror,bahkan ada teman kami yang di bunuh oleh mereka.Karena mungkin bagi mereka akan ada jaminan kebaikan kelak di kehidupan nanti apabila berhasil membunuh kami.
Aku pribadi pun sampai heran,sebagai orang yang seagama dengan mereka,Ajengan di kampungku yang mengajari aku mengaji sewaktu kecil tidak pernah mendidik untuk menjadi pengecut seperti yang mereka lakukan dengan memutilasi tiga gadis remaja yang tidak seagama dengan mereka.
Apakah itu yang namanya Jihad? Menembaki dan merampok seorang PNS yang tidak se agama dengan mereka??
Apakah akan masuk Syurga membom seorang kakek tua,yang akan pergi bekerja ke kebun??
Bahkan Ajenganku tidak mengajariku bergotong-royong (berjamaah) dalam kebathilan,seperti kelakuan mereka mengeroyok salah satu pejabat untuk mendapat tender proyek yang bernilai ratusan juta rupiah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar