Jumat, 29 Juni 2012

Artikel Pribadi di Kompasiana “Di-copy Paste” Orang Lain?? Bangga atau Dongkol??

Saya iseng-iseng buka google dengan niat mau nyari akun kompasiana kepunyaan sendiri dengan cara mengetik salah satu judul artikel yang baru di buat dan dipublikasikan tadi siang.
Pas om google nayangin hasil kerjanya,nampak ada tiga baris tayangan yang sama persis dengan judul artikel hasil buah pikiran saya sendiri.
Baris pertama yang di klik menunjukan ke situs kompasiana dengan cekatan langsung diantar ke lapak tempat tulisan saya di muat,sebagai orang yang baru belajar menulis menyaksikan artikel buatan sendiri bisa di cari lewat google bagi saya pribadi ada perasaan senang tersendiri,apalagi dengan sampai bisa menjadi bermanfaat.
Di baris kedua tayangan google nampak artikel saya di muat di situs “bacadulu”,akan tetapi situs tersebut seperti berfungsi mesin pencari yang bersifat “tangan kedua” dari om google”,ini basa saya analisis bahwa situs bacadulu langsung mengajak kita berkunjung ke Kompasiana.
Tetapi yang membuat saya kaget,pas membuka baris ketiga dari hasil pencarian google.Ketika saya klik langsung diajak ke blog pribadi milik seseorang.
Blog tersebut menayangkan tema tulisan hampir mirip dengan artikel yang saya publikasikan tadi siang,hanya berbeda judul dan ditambah sedikit ilustrasi yang menjelaskan maksud dan tujuan isi artikel.
Entah kebetulan atau tidak,sebagian besar tulisan dalam blog itu saya berani mengklaim bahwa itu adalah hasil buah pikiran saya pribadi.Bagaimana tidak tulisan itu ibarat anak kita sendiri karena rawat dari kecil,kita tahu betul sifat dan tanda-tanda yang ada pada anak kita.
Mengetahui hal ini, di satu sisi saya merasa sedikit bangga bahwa,ternyata masih ada orang yang memperhatikan tulisan saya yang penuh dengan kekurangan dengan meng copy paste ke blognya.
Cuma saya sedikit khawatir,cemas jangan-jangan malah saya yang dituduh Plagiat,karena bagaimana pun blog yang mencopy paste itu lebih menarik dan lengkap desainya dari pada artikel saya dengan ditambahkan ilustrasi yang cukup menuduh saya menjadi seorang peniru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar