Jumat, 01 Juni 2012

( Masih Ada ) Aturan Rasis Dalam Perjodohan

LUCU ya,di zaman internet kaya sekarang masih berlaku aturan rasis dalam perjodohan..
Hanya karena alasan latar belakang budaya ditambah perbedaan warna kulit,seseorang bisa terhambat akan jodohnya,malahan bisa mendatangkankan bencana berupa sangsi hukum yang lumayan berat.
Sebut saja namanya anton(nama samaran),sehari-hari dia bekerja sebagai pegawai di intansi pemerintahan di kota A,dia seorang pendatang dari pulau sebrang,yang kebetulan mendapatkan penempatan pertama kerja di kota tersebut.
Waktu itu dia masih berstatus bujangan,memang berat menyandang status itu diperantauan,apalagi sudah mempunyai pekerjaan tetap,dan bisa dibilang mapan lah.
Karena didikan orang tua nya yang keras dikampung terhadap agamanya dia berusaha menghindari hal-hal yang dilarang agamanya selama dikampung orang.
Lama di kampung orang dan sebagai lelaki normal yang takut akan godaan,maka ia pun memutuskan menikah sebagi pencegah akan perbuatan yang tidak senonoh.
Maka di menjatuhkan pilihannya kepada zahra,gadis cantik keturunan yang rumahnya tidak jauh dari kontrakanya,tempat anton tinggal selama ini.
Pucuk dicinta ulampun tiba,anton ngebet,zahra pun menyambut..
Setelah saling mengenal,anton pun memutuskan untuk melamar gadis idamannya.
Setelah kedua orang tuanya di kampung merestui akan niat anton untuk melamar itu gadis,maka ia pun berangkat kerumah zahra ditemani rekan-rakan satu kantornya.
Setelah tiba di kediaman zahra,ternyata bukan sambutan meriah dan hangat yang diterima rombongan anton,hanya sikap dingin dan ketus yang disuguhkan pihak keluarga zahra.
Waktu itu anton sempat berpikir hal itu cuma ‘tantangan’ akan keseriusannya untuk meminang zahra,tapi ternyata sikap dari pihak keluarga zahra tidak main-main,mereka terutama ibu zahra menolak lamaran anton tanpa mengetahui alasannya.
Akhirnya dengan lunglai seperti tentara yang kalah perang anton dan rekannya meninggalkan rumah zahra.
Setelah sampai dirumah dia merenungkan kejadian yang baru saja dialaminya,kemudian dia menghubungi zahra,dia mengatakan bahwa alasan keluarganya menolak karena dia tidak satu adat dengan anton,sudah banyak terjadi hal seperti itu dikeluarganya,bahkan kakak perempuannya memilih kawin lari setelah dinikahkan bapaknya yang sudah berpikiran moderat,karena ibunya tidak setuju dengan alasannya sama,beda warna kulit dan tidak satu adat,tetapi kakanya pun nasibnya seperti seakan-akan dibuang dari keluarga besarnya,zahra pun menambahkan kalau memang anton serius silahkan temui bapaknya untuk memohon supaya dinikahkan.
Seperti mendapat lampu hijau,dengan tekad membara,maka keseriusan antopun dilaksanakan dengan menemui bapaknya zahra seperti saran yang diberikan zahra tadi,
alhamdulillah dengan tanpa sepengetahuan ibunya zahra, bapaknya bersedia menikahkan mereka berdua,karena dalam agama islam cukup bapaknya saja sebagai wali sudah sah mereka berdua menjadi suami istri.
Ternyata ini bukan klimaks dari cerita cinta anton dan zahra,hanya beselang beberapa minggu,ada laporan tuntutan dari ibunya zahra ke kantor tempatnya anton bekerja,sehingga ia di tegur oleh atasan anton,tidak cukup sampai disitu dia dituntut akan pasal penculikan anak karena zahra waktu itu masih berumaur di bawah 21 tahun,sehingga ia pun harus berurusan di kantor polisi,sedangkan nasib zahra sama seperti kakak permpuannya,dibuang dari keluarga besarnya bahkan semua surat-surat penting seperti ijazah,akte,dan surat pekerjaanya dibakar oleh ibunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar