Selasa, 19 Juni 2012

‘Ninja’ Melakukan Aksi Penghadangan, Meneror Warga yang Akan Mencari Nafkah

SEKITAR lima buah mobil bak terbuka sore kemarin (04/06/12) stand by di pintu palang ujung kampung poboya,kota Palu,yang menjadi gerbang jalan menuju ke lokasi pertambangan emas.
Tidak seperti biasanya,mobil pengangkut yang rutin membawa hasil tambang tersebut mengantri di pintu palang,sedangkan para sopir dan masyarakat di situ,nampak bercakap-cakap dengan mimik muka serius bin waspada.
Setelah saya bertanya, kepada salah satu sopir,dia mengatakan bahwa mereka sedang menunggu teman-teman sopir lainnya,karena di jalan yang menuju lokasi pertambangan,sedang marak terjadi aksi penghadangan.
Sopir itu bercerita juga,bahwa kelompok itu beraksi ketika jalanan sepi biasanya sore hingga malam hari,terkadang menutup wajah mereka ala ninja,membawa senjata tajam jenis samurai,menghadang sopir bahkan masyarakat yang mengendari sepeda motor dengan muncul tiba-tiba dari semak belukar,tanpa bertanya langsung mengayunkan senjatnya dan mengejar si korban.
Terkadang mereka juga mengejar dengan mengendari sepeda motor,seperti yang dialami yusran (nama samaran),dia bercerita ketika dia pulang sekitar jam tujuh malam dari lokasi tambang,
di penyebrangan sungai kedua,saat mobil yang di bawanya berjalan pelan,menghindari jalan rusak diatas air sungai,tiba-tiba dari arah tebing di samping jalan muncul “ninja” sambil meloncat pas di depan mobilnya,dan langsung memukulkan samurai yang dipegangnya ke bagian depan mobilnya.
Tanpa banyak berpikir,mengetahui adanya orang yang menyerang,dia langsung tancap gas sekuat-kuatnya sampai di palang.
Kemudian dia melapor kepada Satgas yang berjaga di palang,dan langsung mengejarnya kembali si ‘ninja’ tersebut.
Tapi sayang para ‘ninja’ itu seakan sudah menguasai ‘medan tempur’,mereka menghilang tanpa jejak seperti di film-film jepang.
Meskipun tidak sampi memakan korban jiwa,tapi aksi tersebut cukup menimbulkan teror bagi orang-orang yang akan mencari nafkah di lokasi pertambangan,khususnya di waktu sore dan malam hari,disaat mereka akan pulang.
Untuk mengantisipasinya,selain melaporkan kepada pihak yang berwajib,para Satgas berinisiatif melaksanakan patroli rutin,para supir atau pengendara motor pun berjalan beriringan membentuk konvoi apabila menintasi jalan di sore dan malam hari karena kelompok ‘ninja’ tersebut tidak berani menyerang warga yang banyak.
Jalan akses menuju lokasi pertambangan tersebut,susana medannya memang mendukung orang-orang yang berniat jahat.
Berjarak sekitar lima kilometer dari pintu palang di ujung kampung poboya,mampunyai kondisi jalan tanah berbatu lengkap dengan penyebrangan sungai tanpa jembatan sampai lima kali penyebrangan,kondisi tersebut membuat para pejalan pelan-pelan mengendari kendaraannya.
Jalan tersebut juga diapit tebing berhutan semak belukar dikiri dan kanan jalan yang ideal untuk tempat persembunnya.

1 komentar:

  1. Dapatkan Bonus Mingguan di setiap permainan yang kamu mainkan di BOLAVITA

    Ayo tunggu apalagi kawan segera daftarkan diri anda bersama kami

    Info hub
    WA:0812 2222 995

    BalasHapus