Jumat, 29 Juni 2012

Harimau Yang Dasuh Rusa ( Part lll )

Setelah sekian lama berhasil menguasai dan memperbudak bangsa rusa,para harimau menjalani kehidupan dengan bermewah-mewahan,bermabuk kekuasaan menikmati semua kemenangan.
Apalagi yang mau di cari pikir para harimau,semua musuh sudah takluk dan rela di perbudak,Raja Harimau sebagai pimpinan mereka merasa jumawa tidak peduli dengan semua ancaman musuh yang kemungkinan bisa menyerang kapan saja.sang raja hanya sibuk mengurusi para gundik koleksinya di dalam sarang yang hangat serta nyaman.
Para Kesatria harimau yang gesit dan kuat ketika bergerak,ditambah dengan senjata alaminya cakar serta taring,seperti lupa akan hakikat mereka yang diciptakan sebagai petarung yang diwajibkan berlatih untuk memelihara kemampuannya.Mereka bersikap malas dengan berleha-leha,badan menjadi gemuk dan gerakan lamban karena waktu yang ada hanya mereka habiskan dengan
berlomba-lomba mencari kesenangan.
Situasi seperti di atas tidak jauh berbeda menimpa para serigala yang yang diperintah raja untuk memantau layaknya seperti intel,
tugas yang menjadikannya tulang punggung untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa harimau otomatis mewajibkan pera serigala untuk waspada melaporkan semua hal-hal yang dapat menjadi ancaman.
Tetapi para telik sandi ini sepertinya lalai,hanya terpaku mengumpulkan jatah makanan untuk memperkaya mereka.
Laporan yang mereka buat untuk raja terkesan asal-asalan,bahkan berani memberi laporan palsu dengan mengklaim bahwa tidak akan terjadi penyerangan dari para rusa hingga jangka waktu yang lama.
Intinya situasi kehidupan harimau ibarat pisau yang tak pernah di asah,tumpul tak berguna,hanya nama besar “bangsa harimau” yang tersisa.
Sementara itu di sebuah tebing,satu-satunya tempat para rusa di hutan itu yang tidak dapat dikuasai harimau,hiduplah seekor rusa jantan.
Semenjak di lahirkan,rusa jantan itu terbiasa hidup menderita di bawah bayang-bayang para Harimau.Dia pun menyaksikan kehidupan bangsanya yang besar diperbudak oleh pemangsa.
Sang rusa yang mempunyai jiwa pemimpin ini sangat kuat dalam petarung,karena ditempa dengan kehidupan keras di tebing,dia juga sadar sebenarnya dengan jumlah yang besar dari bangsanya tentu apabila bersama-sama dapat mengusir para karnivora itu dari hutan yang menjadi hak nya.
Setelah berpikir keras dia sadar harus bisa menyatukan semua kawanan rusa yang terpecah belah di hutan untuk bersatu,bahu membahu mengatasi para agresor dengan alasan musuh bersama.
Dari sebuah tebing sang rusa pun menemuai semua kawanan rusa dengan menyampaikan maksud dan rencananya.Meyakinkan sebuah persatuan kepada bangsa yang sudah lama diperbudak adalah suatu pekerjaan yang sulit untuk sang Rusa jantan itu,rasa egois membanggakan kawanannya masih menghinggapi para ketua kawanan,ditambah mental pengecut mempunyai rasa rendah diri dalam menghadapi ke adidayaan para harimau.

Dengan kharisma yang dipunyai sang rusa jantan akhirnya dia dapat meyakinkan semua ketua kawanan rusa untuk sepakat bersatu menyatukan tekad membebaskan hutan mereka dari para pemangsa.
Segera setelah memobililasi semua rusa,dia pun merencanakan penyerangan langsung ke sarang rusa,apalagi dia pun mengetahui situasi kehidupan para harimau yang sudah tidak seperti dulu,ketika pertama kali para harimau tiba menyerang ke hutannya.Sang rusa yakin akan kemenangan dalam penyerangan ini,dengan jumlah mereka yang sangat besar dan keadaan lemah para harimau,pastinya bisa dengan mudah membebaskan hutan dari tangan-tangan yang bercakar.
Di hari yang ditentukan,dengan jumlah rusa yang banyak, berangkatlah ribuan rusa itu ke sarang para harimau di pimpin langsung sang rusa jantan.Dengan strategi perang darat penyerangan kilat pasukan rusa pertama-tama membantai semua serigala yang berada di garis paling depan para harimau.
Setelah semua serigala di habisa oleh rusa,sang pemimpin berniat mengepung sarang harimau dari berbagai penjuru.Maka diperintahkanlah para ketua kawanan dengan pasukanya untuk menempati daerah persiapan penyerangan.
Dengan aba-aba dari sang rusa jantan,semua rusa dari berbagai penjuru pun menyerang ke arah sarang serigala dengan semangat yang menyala-menyala.
Para harimau yang terkejut mendapat serangan tiba-tiba dari para rusa,tidak dapat berbuat banyak ketika mendapatkan tusukan tanduk-tanduk tajam yang di ayunkan ribuan rusa secara bersamaan.
Perlawanan yang diberikan para harimau pun menjadi sia-sia pasrah merelakan mereka mati satu persatu-persatu dekeroyok para rusa.
Sarang harimau hancur di lumat rusa,hampir semua harimau tewas tak berdaya mengahadapi serangan sporadis para rusa,hanya sedikit harimau yang dapat selamat melarikan diri,menyingkir dari hutan itu.
Harimau yang selamat melarikan diri tanpa membawa harta benda apalagi anak dan istrinya,mereka sadar akan ketidak waspadaannya selama ini telah keluar jalur yang ditetapkan sebagai petarung akibat terlena oleh kenikmatan kekuasaan,hingga dengan mudah dapat di kalahkan oleh kawann herbivora yang tidak mempunyai cakar dan taring.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar