SUKU sunda adalah penduduk yang mendiami bagian barat pulau jawa,menurut
wikipedia dengan komposisi sekitar 33 juta orang menjadikan suku sunda
sebagai suku kedua terbesar di negara Republik Indonesia setelah Suku
jawa.
Akan tetapi suku sunda sebagian besar hanya terkonsentrasi di provinsi jawa barat dan Provinsi Banten saja.
Tidak menyebar seperti saudaranya suku jawa,terkesan betah di
wilayah,padahal sebagai umat islam,agama yang dianut sebagian besar suku
sunda,Rasululloh SAW pun mencontohkan Hijrah demi kemaslahatan.
Bahkan Imam Syfi’i pernah berkata berkata bahwa orang yang hanya diam
ditempat ibarat air yang tergenang,dan tidak mengalir,berikutnya akan
menjadi sarang berbagai sumber penyakit.
Ibu saya pun ketika kecil sering memberi nasihat,bahwa hidup itu jangan
seperti kumpulan pohon pisang,apabila anak pohon pisang tidak dipisahkan
dan di biarkan berkumpul dengan puhon utamanya,maka hasilnya buahnya
agak sedikit kecil,terus pohonnya akan kurus.beda apabila diliarkan
anaknya,pohonnya akan bagus dan gemuk,hasil pohonnya pun akan bagus
seperti yang diharapkan.
Begitu pula manusia,apabila hanya diam diri,santai di kampung sendiri
dengan menganggur,pasti pikiran itu jadi lain-lain,kehidupan tidak bisa
maju,apalagi lapangan pekerjaan di Jawa Barat semakin sempit,sedangkan
lonjakan penduduk semakin banyak.
Di Indonesia bagian Timur nama suku sunda itu kurang begitu terkenal,bahkan terkesan disamakan dengan suku jawa.
Bahkan apabila ada yang mengetahui sedikit keberadaan tentang suku
sunda,terkadang sering memberikan pertanyaan dengan kata jawa mana? Jawa
sunda?.
Apabila saya menjawab bahwa suku sunda itu berbeda dengan suku jawa
(dengan maksud bukan bersikap Chauvinisme atau Primodialisme) kadang
saya dikatakan bahwa saya itu sombong,sama-sama dari pulau jawa kok
tidak mau di bilang orang jawa.
Ya memang saya berasal dari pulau jawa,tapi di pulau jawa itu kan ada
beberap etnis yang menghuninya,sebut saja ada suku betawi,suku sunda dan
suku baduy tidak melulu suku jawa,karena penyebutan itu mungkin sedikit
rancu merujuk ke nama suku dan nama pulau.
Lah kalau kami orang sunda sombong,dengan tidak mau disebut orang
jawa,buktinya apabila di di perantauan khususnya daerah Transmigrasi,
orang sunda pasti bergabung dengan orang jawa,bahkan berbudaya dan
menguasai bahasa jawa,sehingga hilang identitas kesundaanya,saya
sendiripun banyak bersahabat dengan orang jawa,dan sedikit menguasai
bahasa jawa,kami hanya sedikit berkata jujur dan mengenalkan tentang
asal usul kami.
Coba anda jalan-jalan ke daerah Transmigrasi di Provinsi Sulawesi tengah
seperti,daerah Buol,morowali,moutong,dan luwuk,anda akan menemukan
orang-orang dengan nama asep,jajang,dadang,cecep tapi berbahasa jawa.
Menurut para orang tua di sana,ini bermula di tahun tujuh puluhan,ketika
pemerintah mencanangkan program Transmigrasi,sebagian orang-orang dari
Provinsi Jawa barat,Jawa tengah,DI Yogyakarta,Jawa timur,Bali,NTB dan
NTT,di kirim ke sulawesi mengikuti program tersebut.
Setelah terdaftar dan diberangkatkan,begitu tiba pemerintah telah
menyediakan,rumah,laha,hewan ternak serta tunjangan hidup selama satu
tahun.jumlah komposisi masing-masin provinsi semuanya sama,tidak ada
yang mayoritas.dan ditempatkan berkelompok menurut asal provinsi asal
pengiriman.
Nah menurut cerita orang-orang disana,ketika tunjangan hidup selama satu
tahun yang diberikan oleh pemerintah telah habis,sebagian besar para
tranmigran dari provinsi Jawa barat,banyak yang kembali pulang ke
kampung asalnya,hanya sedikit yang bertahan.
Karena itulah yang sedikit orang sunda yang bertahan itu akhirnya
berbaur dengan orang jawa,bisa ditebak budaya dan bahasa yang sedikit
itupun kalah oleh budaya dan bahasa yang besar jumlahnya.
Generasi pertama masih bisa menggunakan bahasa sunda,akan tetapi
generasi berikutnya agak sedikit lupa bahkan ada yang tidak bisa
berbahasa sunda sama sekali,mereka lebih pasih dan lancar berbahasa
jawa.
Anda mungkin tahu juga bahwa orang jawa di suriname pun,ada orang
sunda,batak dan madura yang ikut ke suriname,tetapi keturunannya menjadi
orang jawa semua.
Mungkin anda pernah dengar nama Iding Soemita politikus
suriname,kelahiran Priangan dengan anaknya Willy Soemita,dari nama dan
kelahiran kita sudah tahu asal usul mereka berdua.
Mohon maaf saya menulis dengan melantur,saya hanya cemas akan kemiskinan
di provinsi Jawa Barat,yang ditayangkan di Televisi,seperti yang hidup
di daerah lumbung padi Karawang,tetapi ironisnya masih ada yang makan
dedak.
Mari kita bangun dan berbenah diri memperbaiki kehidupan,jangan ketinggalan karena indonesia itu luas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar