ADA pepatah buah tidak akan jatuh tidak jauh dari pohonnya,peribahasa
tersebut di tunjukan kepada seorang anak yang biasanya memiliki
kemiripin akan fisik,sifat bahkan bakat dengan orang tuanya,terutama
ayahnya.
Bahkan teman saya yang kuliah di fakultas kedokteran mengatakan bahwa
70% gen seorang anak cenderung memiliki kemiripan dengan ayahnya.
Saya yang biasa mendapat nilai jelek pelajaran biologi di sekolah cuma
percaya saja,karena dengan sedikit pengamatan dan renungan dengan
memperhatikan lingkungan ternyata sebagian masuk akal juga,khusus nya
jika saya bandingkan saya dengan ayah saya.
Secara fisik saya dan ayah memang mirip,dari mulai tinggi badan,cara
berjalan,hidung bibir.mugkin hanya kulit yang agak sedikit berbeda.
Tapi yang tidak saya habis pikir,bakat dan kemampuan yang di miliki ayah
saya tidak pernah ada dalam diri saya,meskipun saya berusaha sekuat
tenaga untuk seperti beliau.
Saya mengetahui bahwa ayah saya seorang yang gila olah raga, mempunyai
kemampuan yang menonjol dalam cabang olah raga tertentu,itu sebabnya di
usianya yang hampir setengah abad,tampilan postur tubuh beliau masih
bisa dikatakan sempurna,bila dilihat tampilan perutnya pun masih six
pax,tidak terkesan seperti om-om yang buncit seumuran beliau,saya suka
iri sekaligus malu kenapa saya yang lebih muda 27 tahun dari usia beliau
tetapi perut sudah busung tak menentu.
Yang lebih membuat saya iri,beliau jago bermain vole,dengan servis
kidalnya yang khas,bahkan menjadi legenda di kampung,sedangkan saya??
Sering mendapat cemoohan karena tidak bisa sama sekali bermain
voli,bahkan orang-orang sering membandingkan kemampuan ayah dengan saya
dengan nada merendahkan.
Yang paling sering saya sesalkan kenapa bakat musik ayah,utamanya memainkan gitar tidak turun sama sekali kepada saya…
Namanya remaja di masa saya,adalah awal dimana berjamurnya group-group
band,gadis-gadis disekolah seolah-olah silau akan tampilan keren seorang
anak band,apalagi yang mahir memainkan alat musik.
Dengan susah payah saya belajar memainkan gitar untuk mengikuti arus
waktu itu,walhasil..jeblog sampai saat ini jangan kan memetikan lincah
tangan saya di senar gitar,kuncinya saja saya tidak hapal.
Dan ternyata pengakuan teman ayah saya,beliau mendapat julukan
‘nirvananya’ desa saya,dengan kemampuan memainkan gitar dengan memtik
sinar memakai tangan kiri seperti nirvana..tuh kan skornya sudah 2 : 0
!!!!
Yang terakhir beliau adalah seorang yang ahli otomotif,listrik dan pertukangan….
Dua hal yang membuat saya rendah diri di saat saya menjalani rumah tangga sekarang…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar