Jumat, 25 Oktober 2013

Gambarlah Poso dengan Sebaik-baiknya

Memang tepat nasihat Abah di kampung. Bahwa kalau menilai seseorang tidak cukup dari kulit luarnya saja. Ibarat filusufi buah Durian, nampak tajam dan berduri dari luar, tapi alangkah sungguh nikmat serta lezat apabila sudah dibuka dan dinikmati isi durian tersebut. Begitu sebaliknya buah kedondong, permukaan kulit yang halus nampak dari luar, tapi hati-hati dengan biji berduri didalamnya.
Situasi diatas tersebutlah yang melanda sebagian petugas kepolisian di kabupaten Poso. Terlanjur dengan labelisasi karakter orang Poso yang digambarkan keras serta kurang ramah, membuat sebagian anggota Polri disana menjaga jarak dengan masyarakat. Selain itu latar belakang budaya yang berbeda membuatnya ada jurang ketidakcocokan yang tidak mendasar.
Jelas ini salah bagi sebagian anggota polri yang telah dibekali program pemolisian masyarakat.  Jangan harap bisa merangkul atau mengembangkan fungsi tribrata tanpa bisa terjun jauh di suatu komunitas. Ini bisa berakibat fatal, pengambaran karakter yang salah, menyebabkan masalah terorisme yang terjadi di Poso akan sulit diselesaikan.
Sederhanya tak kenal maka tak sayang. Sebagai pelayan pelindung pengayom masyarakat, hubungan Polri dan Masyarakat ibarat Pelayan dengan yang dilayani. Jadi sungguh tak elok apabila seorang pelayan, bersikap apatis terhadap tuanya.
Sering kita membaca, bagaimana Prajurit Kodam Siliwang bisa “harum” dan membawa kemenangan di tempat tugasnya. Bukan kerena sifat arogan dan ketegasanya, tapi karena mental teritorial serta pembinaan yang dimiliki setiap prajurit Siliwangi.
Memang, tidak semua Anggota Polri di Poso bersikap menjaga jarak dengan masyarakat dengan alasan tersediri, karena banyak pula Anggota Polri yang berlatar belakang dari luar daerah Poso sangat disayangi warga disekitar tempat tinggalnya, tentunya ini menunjukan keberhasilan dia mengayomi, melayangi dan melindungi orang-orang disekitar itu. Biasanya, masalah apatis terhadap lingkungan menjangkit kepada anggota Polri yang baru saja menjalani tugas sebagai polisi, ditambah termakan pencitraan kota Poso sendiri yang dilanda konflik berlarut-larut.
Semoga POLRI semakin jaya.

1 komentar:

  1. Thanks Bang....
    Tetep konsisten nulis blog ya, sangat bermanfaat buat orang yang gak tau apa-apa seperti saya

    BalasHapus