Sabtu, 26 Oktober 2013

Aku Dipaksa Menyaksikan Suamiku Disembelih

Namaku adalah Juariah. Aku adalah seorang wanita berusia duapuluh satu tahun. Pada hari ini adalah tepat satu bulannya aku dipersunting oleh kang Jeje suami tercintaku. Pemuda ganteng yang bekerja sebagai bandar tikar di Kota. Lantaran pekerjaan ini pula, terpaksa aku hanya menikamati kebersamaan selama tiga hari setelah ijab kabul di depan pak lebe yang menikahkan kami.
Kadang aku berpikir, nasibku tidak jauh berbeda dengan Neng Cicih yang mempunyai suami seorang prajurit TKR. Dirinya hidup sendiri, ditinggala kang Endang yang harus ikut hijrah ke Yogya, mengikuti perintah Komandanya.
Karena itu juga aku memilih dipersunting Kang Jeje yang bandar tikar itu, dengan harapan tidak mersa kesepian seperti neng cicih. Tapi yang namanya jodoh, kata Ambu memang jorok. Terkadang apa yang kita inginkan tak sesuai apa yang kita harapkan. Gusti Alloh memang hanya memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan.
Situasi kampungku saat ini, sedang ramai-ramainya aksi pembunuhan, pembakaran, dan perampokan yang dilakukan oleh para gerombolan. Aku tidak tau maksud keberingasan mereka. Sebagai istri bandar tikar yang hanya bertugas membeli tikar berbahan pandan hutan, kegiatanku sehari-hari hanya mengumpulkan hasil kerajinan dari tetangga untuk dibawa kang Jeje ke Kota. Soal maksud dan tujuan para gerombolan itu aku sangat apatis, tak mau tau dan berusaha menghindarinya.
Tiga hari yang lalu tetanggaku ditemukan tewas mengenaskan dirumahnya. Entah apa motifnya, yang sedikit aku ketahui korban tersebut baru pulang dari kota, mungkin karena ada yang menyampaikan informasi bahwa tetangga tersebut pulang dengan membawa hasil, maka dia dirampok dirumahnya. Yah situasi para gerombolan saat ini begitu terjepit, mereka diburu oleh para serdadu KNIL setiap harinya, sehingga hanya bertahan di hutan-hutan yang tidak jauh dari kampungku. Karena Konflik antara KNIL dan gerombolan ini pula, rakyat yang menjadi korbanya. Siang hari kampungku didatangi satu truk patroli KNIL yang mencari-mancari anggota gerombolan, sedangkan malam hari kampungku disantroni para gerombolan yang turun gunung mencari perbekalan dan membabat orang-orang yang dianggap mata-mata KNIL. Rakyat jadi serba salah, kedua belah pihak sama-sama menakutkan dan sama-sama tak segan untuk berbuat di luar perikemanusian terhadap rakyat yang dianggap mendukung salah satu lawanya.
Pagi itu. Pak punduh datang ke rumahku membawa sepucuk surat dari kator kepala desa. Dia mengatakan bahwa surat tersebut diketahui dari Kang Jeje untuk aku. Setelah mengucapkan terima kasih kepada kang Pak Punduh, beliau pun segeri berlalu meninggalkan rumahku.
Dengan perasaan senang aku mulai membuka pesan dari kakangku tercinta tersebut. Isinya mengatakan bahwa kang Jeje akan pulang pada hari Rabu. Hatiku berteriak riang, kulihat kepala surat bahwa surat tersebut dibuat kang jeje pada hari sabtu lalu. Jadi besok di akan ada dipelukanku. Oh kang Jeje, cepatlah pulang, aku sudah sangat merindukanmu.
Segera aku merapihkan rumah, menyiapkan kamar untuk melanjutkan acara bulan madu yang sempat tertunda. Kusuruh adiku Koswara untuk memotong Ayam, rencananya akan kubuatkan pepes ayam kampung, masakan kesukaan kang Jeje.
Esok harinya, ketika sedang asik memasak di dapur, kudengar ucapan salam dari seseorang yang tidak asing lagi suaranya. Dengan sumringah, aku bergegas menuju pintu ruang tengah, kulihat dari balik jendela, ternyata benar!! Kang Jeje tidak ingkar!! Dia datang dengan wajah gantengnya. Tanpa banyak basa-basi kupeluk dan kuciumi dia sepuasnya sebagai luapan rasa rindu yang tertahan selama ini.
Setelah itu, kupersilahkan belahan jiwaku tersebut untuk menyantap masakanku, diapun menyantap masakan kesukaanya dengan lahap. Sementar dia duduk makan di dapur, aku permisi untuk menutup jendela karena hari telah menjelang senja, menyalakan lampu damar untuk penerangan di semua ruangan dan merapihkan kembali kamar untuk persiapan sebentar malam.
Tapi tak berapa lama, tiba-tiba terdengar suara keras sesorang mendobrak pintu belakang di dapur. Aku yang sementara ada di kamar langsung bergegas untuk memeriksa keadaan.
Tapi tak kusangka, aku menyaksikan pemandangan yang begitu menyedihkan. Kang Jeje suamiku tercinta kudapati sedang disembelih oleh seorang laki-laki brewok diatas tempat duduknya. Kepalanya disandarkan diatas meja sambil ditolak keras oleh kedua temanya. Kulihat mata kang Jeje melihatku sambil manahan rasa sakit akibat benda tajam yang mengiris batang lehernya. Aku menjerit sekeras-kerasnya, tapi segera salah satu gerombolan itu menangkapku dan menutup mulutku dengan tangannya. Aku dipaksa menyaksikan suamiku meregang nyawa dengan cara sadis waktu itu. Apa yang salah dengan kami, sehingga mereka tega berbuat kejam seperti itu……
Tribute to Almarhumah E. Juariah

1 komentar:

  1. Winning303

    PENAWARAN PROMOSI:
    Promo Deposit Pulsa Tanpa Potongan Via TELKOMSEL / XL / AXIS

    "Hallo Bagi Kalian Pecinta Sportbook | Poker Dan Domino | Livecasino | Slot | Sic Bo | Roulatte | Dll
    Ayo Gabung Di Klik ====> Winning303 Situs Judi Online Terbesar Dan Terpercaya Di INDONESIA.
    Klik ====> Winning303 Hadir Dengan Banyak Promo Yang Menarik dan Raih Kemenanganmu Sebanyak - Banyaknya

    Winning303 juga menyediakan permainan lain dengan 1 ID...
    1. Sportsbook / SBOBET
    2. Live Casino / Baccarat live sexy
    3. Slot Online / Slot JOKER
    4. Sabung Ayam S128 / sv388
    5. Poker IG / Poker IDN POKER

    Mari coba & rasakan permainan pragmatic slot Fire88 gratis
    Klik ====> Slot fire88
    Klik ====> Slot playngo
    Klik ====> Slot isoftbet

    • Bonus new member 20%
    • Bonus Next Deposit 10%
    • Bonus rollingan slot sampai 0,7%
    • Bonus referral sampai SEUMUR HIDUP
    • Bonus Cashback 5-10 %
    • Bonus S128/SV388 Menang 7x Di Klik ====> Sabung ayam dapat bonus sampai 5.000.000

    Raih Jackpot Spesial yang bisa anda dapatkan...dengan modal kecil dapatkan bonus BESAR...
    Hanya di Winning303... Klik ====> DAFTAR

    Info hub
    WA : 087785425244
    LIVE CHAT Di Klik ====> Chat Winning303

    BalasHapus