Namaku adalah Juariah. Aku adalah seorang wanita berusia duapuluh
satu tahun. Pada hari ini adalah tepat satu bulannya aku dipersunting
oleh kang Jeje suami tercintaku. Pemuda ganteng yang bekerja sebagai
bandar tikar di Kota. Lantaran pekerjaan ini pula, terpaksa aku hanya
menikamati kebersamaan selama tiga hari setelah ijab kabul di depan pak
lebe yang menikahkan kami.
Kadang aku berpikir, nasibku tidak jauh berbeda dengan Neng Cicih yang
mempunyai suami seorang prajurit TKR. Dirinya hidup sendiri, ditinggala
kang Endang yang harus ikut hijrah ke Yogya, mengikuti perintah
Komandanya.
Karena itu juga aku memilih dipersunting Kang Jeje yang bandar tikar
itu, dengan harapan tidak mersa kesepian seperti neng cicih. Tapi yang
namanya jodoh, kata Ambu memang jorok. Terkadang apa yang kita inginkan
tak sesuai apa yang kita harapkan. Gusti Alloh memang hanya memberikan
apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan.
Situasi kampungku saat ini, sedang ramai-ramainya aksi pembunuhan,
pembakaran, dan perampokan yang dilakukan oleh para gerombolan. Aku
tidak tau maksud keberingasan mereka. Sebagai istri bandar tikar yang
hanya bertugas membeli tikar berbahan pandan hutan, kegiatanku
sehari-hari hanya mengumpulkan hasil kerajinan dari tetangga untuk
dibawa kang Jeje ke Kota. Soal maksud dan tujuan para gerombolan itu aku
sangat apatis, tak mau tau dan berusaha menghindarinya.
Tiga hari yang lalu tetanggaku ditemukan tewas mengenaskan dirumahnya.
Entah apa motifnya, yang sedikit aku ketahui korban tersebut baru pulang
dari kota, mungkin karena ada yang menyampaikan informasi bahwa
tetangga tersebut pulang dengan membawa hasil, maka dia dirampok
dirumahnya. Yah situasi para gerombolan saat ini begitu terjepit, mereka
diburu oleh para serdadu KNIL setiap harinya, sehingga hanya bertahan
di hutan-hutan yang tidak jauh dari kampungku. Karena Konflik antara
KNIL dan gerombolan ini pula, rakyat yang menjadi korbanya. Siang hari
kampungku didatangi satu truk patroli KNIL yang mencari-mancari anggota
gerombolan, sedangkan malam hari kampungku disantroni para gerombolan
yang turun gunung mencari perbekalan dan membabat orang-orang yang
dianggap mata-mata KNIL. Rakyat jadi serba salah, kedua belah pihak
sama-sama menakutkan dan sama-sama tak segan untuk berbuat di luar
perikemanusian terhadap rakyat yang dianggap mendukung salah satu
lawanya.
Pagi itu. Pak punduh datang ke rumahku membawa sepucuk surat dari kator
kepala desa. Dia mengatakan bahwa surat tersebut diketahui dari Kang
Jeje untuk aku. Setelah mengucapkan terima kasih kepada kang Pak Punduh,
beliau pun segeri berlalu meninggalkan rumahku.
Dengan perasaan senang aku mulai membuka pesan dari kakangku tercinta
tersebut. Isinya mengatakan bahwa kang Jeje akan pulang pada hari Rabu.
Hatiku berteriak riang, kulihat kepala surat bahwa surat tersebut dibuat
kang jeje pada hari sabtu lalu. Jadi besok di akan ada dipelukanku. Oh
kang Jeje, cepatlah pulang, aku sudah sangat merindukanmu.
Segera aku merapihkan rumah, menyiapkan kamar untuk melanjutkan acara
bulan madu yang sempat tertunda. Kusuruh adiku Koswara untuk memotong
Ayam, rencananya akan kubuatkan pepes ayam kampung, masakan kesukaan
kang Jeje.
Esok harinya, ketika sedang asik memasak di dapur, kudengar ucapan salam
dari seseorang yang tidak asing lagi suaranya. Dengan sumringah, aku
bergegas menuju pintu ruang tengah, kulihat dari balik jendela, ternyata
benar!! Kang Jeje tidak ingkar!! Dia datang dengan wajah gantengnya.
Tanpa banyak basa-basi kupeluk dan kuciumi dia sepuasnya sebagai luapan
rasa rindu yang tertahan selama ini.
Setelah itu, kupersilahkan belahan jiwaku tersebut untuk menyantap
masakanku, diapun menyantap masakan kesukaanya dengan lahap. Sementar
dia duduk makan di dapur, aku permisi untuk menutup jendela karena hari
telah menjelang senja, menyalakan lampu damar untuk penerangan di semua
ruangan dan merapihkan kembali kamar untuk persiapan sebentar malam.
Tapi tak berapa lama, tiba-tiba terdengar suara keras sesorang mendobrak
pintu belakang di dapur. Aku yang sementara ada di kamar langsung
bergegas untuk memeriksa keadaan.
Tapi tak kusangka, aku menyaksikan pemandangan yang begitu menyedihkan.
Kang Jeje suamiku tercinta kudapati sedang disembelih oleh seorang
laki-laki brewok diatas tempat duduknya. Kepalanya disandarkan diatas
meja sambil ditolak keras oleh kedua temanya. Kulihat mata kang Jeje
melihatku sambil manahan rasa sakit akibat benda tajam yang mengiris
batang lehernya. Aku menjerit sekeras-kerasnya, tapi segera salah satu
gerombolan itu menangkapku dan menutup mulutku dengan tangannya. Aku
dipaksa menyaksikan suamiku meregang nyawa dengan cara sadis waktu itu.
Apa yang salah dengan kami, sehingga mereka tega berbuat kejam seperti
itu……
Tribute to Almarhumah E. Juariah
Winning303
BalasHapusPENAWARAN PROMOSI:
Promo Deposit Pulsa Tanpa Potongan Via TELKOMSEL / XL / AXIS
"Hallo Bagi Kalian Pecinta Sportbook | Poker Dan Domino | Livecasino | Slot | Sic Bo | Roulatte | Dll
Ayo Gabung Di Klik ====> Winning303 Situs Judi Online Terbesar Dan Terpercaya Di INDONESIA.
Klik ====> Winning303 Hadir Dengan Banyak Promo Yang Menarik dan Raih Kemenanganmu Sebanyak - Banyaknya
Winning303 juga menyediakan permainan lain dengan 1 ID...
1. Sportsbook / SBOBET
2. Live Casino / Baccarat live sexy
3. Slot Online / Slot JOKER
4. Sabung Ayam S128 / sv388
5. Poker IG / Poker IDN POKER
Mari coba & rasakan permainan pragmatic slot Fire88 gratis
Klik ====> Slot fire88
Klik ====> Slot playngo
Klik ====> Slot isoftbet
• Bonus new member 20%
• Bonus Next Deposit 10%
• Bonus rollingan slot sampai 0,7%
• Bonus referral sampai SEUMUR HIDUP
• Bonus Cashback 5-10 %
• Bonus S128/SV388 Menang 7x Di Klik ====> Sabung ayam dapat bonus sampai 5.000.000
Raih Jackpot Spesial yang bisa anda dapatkan...dengan modal kecil dapatkan bonus BESAR...
Hanya di Winning303... Klik ====> DAFTAR
Info hub
WA : 087785425244
LIVE CHAT Di Klik ====> Chat Winning303